TOKOH INSPIRATIF SANG MAESTRO ZINEDINE ZIDANE

Zinedine Yazid Zidane, pelatih yang meraih banyak tropi dalam waktu yang tidak lama
TOKOH INSPIRATIF SANG MAESTRO ZINEDINE ZIDANE,- Seorang manusia tentu menginginkan sekali meraih kehidupan yang bahagia dan tidak berada di dalam lingkaran perbudakan orang lain (merdeka). Terutama kemerdekaan berpikir. Tidak mustahil untuk mendapatkan hal tersebut di tanah fana ini. Kita bisa melihat salah satu tokoh sepak bola, plymaker terbaik dan juga pelatih sukses yang dengan waktu sedikit bisa meraih banyak trofi, dialah Zinedine Yazid Zidane.

Zidane yang populer dengan panggilan Zizou adalah seorang mantan pemain sepak bola Perancis  keturunan Aljazair. Posisinya adalah gelandang serang atau bisa dikatakan seorang dirgen lapangan tengah, pengatur ritme permainan tim. Beliau melakoni debut  karier sebagai pemain Profesional  di klub AS Cannes, dia selanjutnya bermain di Bordeaux, Juventus dan terakhir Real Madrid. Dia pensiun dari dunia sepak bola sebagai pemain klub pada tahun 2006 dan pensiun dari Tim nasional Perancis setelah  selesai Piala Dunia 2006. Dia pernah memegang rekor sebagai pemain termahal di jagat raya ketika ditransfer dari Juventus ke Real Madrid pada musim 2001-2002 dengan nilai 46 juta poundsterling, harga yang amazing pada saat itu sebelum dipecahkan oleh pemain Real Madrid lainnya Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale.

Pertengahan musim kompetisi  2015/2016, sang Maestro Zinedine Zidane memulai status baru di dalam dunia persepakbolaan. Pada waktu itu dunia persepakbolaan seakan dibuat kaget oleh dirinya. Tidak ada yang memprediksikan bahwa sosok Zizou akan menggantikan Rafael Benitez yang dianggap gagal dalam menahkodai Real Madrid. Ketika Zizou masih menjadi pemain, pasti tidak akan ada yang menafyikan kehebatan peraih trofi Liga Champions bersama klub kebanggaan ibu kota Spanyol sekaligus membawa Si Nyonya Tua Juventus di Seri-A Italia ini.

Tetapi, ketika menjadi seorang Peracik Strategi, banyak orang yang bertanya-tanya tentang kapasitasnya. Mereka mempunyai asumsi bahwa seorang Zidane hanyalah melatih Klub Real Madrid B. Paling level yang lebih tinggi hanya sebagai seorang asisiten pelatih kawakan Carlo Ancelotti dan menjadi bagian sejarah La Decima Real Madrid di musim 2013/2014 silam. Selain daripada itu, dia belum mempunyai pengalaman menahkodai tim di level kompetisi yang tinggi.
Meskipun kondisinya seperti itu, dia tidak mengalami kendala untuk menjalani kariernya menjadi seorang pelatih kepala, sekaligus menapaki kariernya sebagai seorang yang terbebas dari lingkaran perbudakan pola pikir.

1. Zidane, nahkoda tim sepak bola yang kreatif

Pertama kali Zidane menginjakan kakinya di dunia kepelatihan, dia mengakui bahwa dirinya mempunyai seorang pelatih yang dianggap sebagai idola baginya. Sosok ini adalah Don Carlo. Dari pelatih sarat pengalaman ini, Zidane mengaku banyak hal yang didapatkan yang sangat mendukung dan membantunya  untuk berkarier sebagai pelatih kepala Real Madrid sekarang ini.
"Sebagai pelatih, saya belajar banyak darinya. Tetapi asal ketahuilah, saya tidak pergi untuk memberi tahu Anda apa yang saya pelajari dari dia. Saya sangat banyak belajar darinya," ujar Zidane saat akan menghadapi Carlo Ancelotti dalam babak delapan besar Liga Champions musim 2017/2018.

Walaupun Zidane tidak memungkiri mempunyai mentor sekaligus sosok yang dia idolakan sebagai pelatih, tetapi hal tersebut tidak membuat Zidane terkekang dalam sebuah filosofi sepakbola tertentu. Beda halnya dengan Pep Guardiola yang begitu mendewakan tiki-taka, hasil belajar yang dia dapat dari mentornya bernama Johan Cruyff semasa dia menjadi pemain, perlu diketahui Zidane tidak terpaku pada sebuah metode ataupun filosofi tertentu dalam meracik strategi.

Cara Zidane menggunakan taktik, skema permainan, serta susunan pemain di dalam tim yang dia tukangi sekarang, mencerminkan bahwa seorang Zidane tidak terpatok pada satu pola atau skema tertentu. Tatkala Zidane merasa ada sesuatu yang tidak beres dalam permainan timnya, dia bisa merespon hal tersebut dengan baik. Buktinya adalah sesuatu yang berhasil dia lakukan dalam laga final Liga Champions 2017/2018 melawan Juventus. Perubahan kecil yang dia lakukan langsung membuat Real Madrid berhasil melumat klub Nyonya Tua dari Italia dalam pertandingan yang dihelat di Stadion Millenium, Cardif.

Contoh lain bisa ditemukan ketika salah satu paketan dari BBC (Benzema, Bale, Cristiano) cedera. Zidane yang mempunyai pikiran kreatif tidak harus habis fikir untuk meracik strategi, dengan menggunakan formasi dasar 4-3-1-2 dengan menempatkan Isco Dance sebagai gelandang serang di belakang dua penyerang, Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema.

Hasilnya pun tidak mengecewakan. Si Dance Isco mampu mengeluarkan sihir dancenya dan menjadi tulang punggung permainan Real Madrid. Hasilnya pun cukup ciamik. Kemonceran Si Dance Isco ini, sekaligus menjadi bukti bahwa Zidane sebagai pelatih tidak terpatok pada satu pola, dia bisa menemukan banyak cara lain ketika satu cara tertentu gagal. Kekreatifan Zidane dalam mengolah strategi, membuat Aktor Prancis ketika menjadi juara Piala Dunia 1998 ini berevolusi secara cepat menjadi pelatih jempolan di jagat raya.

2. Cerdik/ kreatif dalam menggunakan pemain

Di masa kepelatihan Zidane, hampir semua pemain mendapatkan jam terbang yang cukup banyak. Kondisi seperti ini masih jarang sekali ditemukan di klub-klub lain. Hal ini tidak terlepas dari efek kreatifnya pemikiran sang Maestro, yang mempunyai anggapan bahwasannya semua pemain di tim Real Madrid mempunyai kualitas yang sama untuk membawa Los Blancos tampil elegan dalam semua pertandingan. Jatah bermain semua pemain sama. Pada musim kompetisi 2016/2017 semua peain rata-rata merasakan bermain diatas 23 pertandingan. Ini tak lepas dari efek merdeka pola pikir Zidane, yang menganggap bahwa semua pemain di Madrid punya kemampuan yang sama untuk membawa Los Blancos tampil baik dalam sebuah pertandingan. Rata-rata pemain merasakan tampil di atas 20 pertandingan pada musim 2016/2017 silam. Semua mendapatkan jatah yang sama.

Coretan ini hanya sedikit gambaran tentang beruntungnnya menjadi orang yang mempunyai pemikiran kreatif.

Semoga kita dianugrahi pemikiran yang kreatif.

Satu tujuan banyak jalan.

Banyak jalan menuju Bernabeu. Hehe.

Mari menjadi kreatif seperti Zidane!

Post a Comment

0 Comments