Cerita Inspiratif - Membangun Mental Lebih Penting

Assalamualaikum warahmatullohi wabarakatuh
Para pembaca yang semoga selalu berada di jalan yang diridoi- Nya. Mari kita merenung sejenak. Ternyata membangun mental itu lebih penting daripada membangun fisik.
Tatkala masyarakat Cina memimpikan kehidupan yang tenang, mereka berusaha untuk mendirikan sebuah tembok Cina yang besar dan kokoh.
Mereka mempunyai anggapan serta keyakinan bahwa dengan tembok tersebut tidak akan ada seorangpun yang akan sanggup untuk menerobosnya karena sangat tinggi dan kuat sekali.
Tetapi, lihatlah tatkala menginjak umur 100 tahun pertama setelah tembok tersebut berhasil dibangun, negeri Cina terjerat tiga kali pertempuran yang tidak kecil rupanya.
Setiap kali terjadi pertempuran, pasukan dari pihak musuh tidak menghancurkan tembok atau menembusnya, tetapi cukuplah pihak musuh menyogok penjaga pintu gerbang tembok kuat tersebut.
Cina pada masa itu teramat sibuk membangun tembok kuat dan tinggi, tetapi mereka seakan melupakan pembangunan manusianya sendiri.
Membangun manusia seyogyanya harus ditempuh sebelum membangun hal apapun. Dan hal itulah yang sangat diperlukan oleh setiap bangsa.
Ada pendapat yang menyatakan bahwa apabila ingin merobohkan dan meluluh lantahkan peradaban suatu bangsa, ada tiga tips untuk melakukannya, yakni:
1. Menghancurkan tatanan keluarga.
2. Menghancurkan pendidikan ( membodohkan masyarakatnya ).
3. Menghancurkan keteladanan ( uswah ) dari para tokoh dan ulama.
Untuk menghancurkan tatanan keluarga dengan trik mengikis peranan barisan para Ibu supaya mereka disibukan dengan dunia luar, sehingga para Ibu menyerahkan urusan rumah tangga kepada para pembantu.
Para ibu lebih merasa bangga dan berprestasi ketika menjadi wanita karir daripada menjadi seorang ibu rumah tangga dengan menggunakan jurus  hak asasi dan emansipasi.
Kedua, pendidikan akan mudah dihancurkan dengan mengabaikan peran guru.
Mengurangi penghargaan terhadap mereka, mengalihkan perhatian mereka sebagai pendidik dengan berbagai dijejali berbagai macam kewajiban administratif, dengan tujuan dollar semata, sehingga mereka mengabaikan fungsi utama mereka sebagai pendidik, alhasil semua siswa meremehkannya.
Ketiga, untuk menghancurkan keteladanan para tokoh masyarakat dan para ulama adalah dengan cara mengikutsertakan mereka kedalam politik parah yang berorientasi dollar dan tahta semata, sehingga tidak ada lagi orang pintar yang pantas untuk dipercayai.
Tidak ada lagi orang yang menggubris perkataannya, apalagi meneladani tingkah lakunya.
Apabila ibu rumah tangga sudah hilang, para guru yang ikhlas lenyap dimakan dollar dan para ulama dan tokoh panutan sudah ditelan bumi, maka siapa lagi yang akan mendidik generasi penerus bangsa dengan nilai-nilai luhur ?
Itulah awal kebinasaan yang sesungguhnya. Saat itulah kehancuran bangsa akan terjadi, sekalipun tubuhnya dibungkus oleh pakaian mewah, bangunan fisik yang kokoh nan megah, dan dibawa dengan kendaraan yang super canggih.
Semuanya tak akan ada artinya, semuanya rapuh dan lemah tanpa jiwa yang tangguh.
Diadaptasi dari tulisan Jarred Diamond, penulis yang memperoleh penghargaan Pulitzer. Dalam sebuah pidatonya Jarred pernah mengatakan bahwa negara seperti: Indonesia, Columbia dan Philipina, merupakan beberapa peradaban yang sebentar lagi akan punah.
Mari kita selamatkan negeri ini dengan kapasitas masing-masing terutama diawali dari diri sendiri, kemudian keluarga dan komunitas.
Jaga NKRI.
Selamatkan Tanah Pertiwi.
Wallahu A'lam Bisshawab.
Semoga bermanfaat.

Post a Comment

0 Comments