KEINGINANMU ADALAH MUSUHMU PALING BERBAHAYA

خالِف هَواكَ تَرشَد
Lawanlah Keinginan Dirimu, Maka Cerdaslah Kamu.
قال ابن عطاءِ الله : أصلُ كُلِّ مَعصيَةٍ وغَفلَةٍ وشَهوة، الرِّضا عَن النّفس، وأصلُ كُلّ طاعَةٍ ويَقَظَةٍ وعِفّةٍ عَدَمُ الرِّضا عنها
Ibnu Athoillah berkata:
Akar dari setiap maksiat, lengah dari Allôh dan syahwat adalah meridhoi keinginan diri.
Sedangkan akar dari segala ketaatan kpd Allah SWT, keterjagaan dalam ibadah dan keafikan, adalah tidak meridhoi keinginan diri.
يقولُ الشاعر:
إذا حَدّثَتكَ النّفسُ يَوماً بِشَهوَةٍ -- وكان عليها للخلافِ طريقُ
فَخالِف هواها ما استطعتَ فإنما -- هواها عَدوٌ والخِلافُ صَديقُ
Seorang Penyair berkata:
Jika suatu hari dirimu membisikan syahwat kepadamu,
Maka lawanlah keinginan atau syahwat itu semampu mungkin.
Karena keinginan dirimu itu merupakan musuh, sedangkan melawannya merupakan sahabat.
وقال يحيى بن معاذ : مِن سَعادِةِ المَرءِ أن يكونَ خَصمُهُ عاقلاً، وخَصمي لا عقلَ لَه. فقيلَ لَهُ : و مَن خَصمُك؟ فقال : نفسي. فأيُّ عَقلٍ لها وهي تَبيعُ الخلود في الجنة بِشَهوَةِ ساعة؟
Yahya bin Muaz berkata:
Diantara kebahagian seseorang adalah mempunyai musuh yg cerdas. Sedangkan musuhku tidaklah cerdas.
Dia ditanya: "Apakah musuhmu?"
Yahya bin Muaz "Diriku sendiri!"
"Bagaimana dikatakan cerdas, sedangkan dia merintangi kelanggengan di surga hanya karena memperturutkan syahwat sesaat."
وقال آخر : مَن تَوَهَّمَ أن لَهُ عدواً أعدى مِن نفسِه قَلَّ عِلمُهُ بِنَفسِه
Ulama lain berkata:
Siapa saja yang berpikir bahwa dia mempunyai musuh lebih dahsyat daripada "dirinya sendiri", berarti dia tidak memahami dirinya.
والله أعلم بالصواب

Post a Comment

0 Comments